5 Contoh Technopreneurship asal Indonesia dan Perkembangannya

 Nama             : I Putu Dhiandika Aditya Permana

NIM               : 2105551123

Mata Kuliah   : Technopreneurship

Nama Dosen  : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. 



        Di era digital saat ini, banyak bermunculan situs jual-beli online atau yang dapat diklaim menjadi e-commerce (perdagangan elektronik). Hal itu adalah bagian dari technopreneurship. Technopreneur adalah perpaduan dari dua kata technology dan entrepreneur yang dapat diartikan adalah bisnis berbasis teknologi. Technopreneur tentang bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi sedang berkembang pesat menjadi sebuah peluang bisnis. Technopreneur bukan berbicara tentang ‘penemuan’ namun berbicara soal ‘inovasi’ dalam rangka menggapai kesuksesan. memulai & menyebarkan perusahaan teknologi yang memanfaatkan perkembangan teknologi & akan menaruh dampak yang besar pada dunia. Mari kita bahas lima model technopreneurship berasal dari Indonesia:

1. William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison – Tokopedia

William Tanuwijaya merupakan pria kelahiran Pematang Siantar, 18 November 1981. Ia 
adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia merupakan lulusan Universitas Bina Nusantara (BINUS). Ia bersama Leontinus Alpha Edison merupakan pendiri dari situs Tokopedia. Sebelum mendirikan Tokopedia, William bekerja sebagai software developer di beberapa perusahaan selama 10 tahun. Kemudian terbesit di pikirannya untuk mempunyai perusahaan sendiri. Setelah lulus pria kelahiran 18 November 1981 ini pun berkerja di bidang pengembangan software komputer. Saat itu terbesit dipikirannya bagaimana agar bisa mendirikan perusahaan sendiri seperti mimpinya yang ingin mendirikan perusahaan internet sendiri.

Impiannya pun terwujud setelah dia mendapatkan inspirasi saat dia menjadi seorang moderator dalam forum online kafegaul yang mempunyai fasilitas jual beli. Darisana dia berpikir mengapa tidak membangun menciptakan startup yang baru namun serupa. Hingga di tahun 2007 dia mulai membangun Tokopedia bersama dengan Leontinus Alpha Edison. Sebuah situs gratis yang menghubungkan antara penjual dan pembeli di seluruh Indonesia,

Setelah Tokopedia berdiri tentunya bukan tak ada masalah, Tokopedia kekurangan modal apalagi saat itu Wiliam memang sedang membutuhkan uang karena ayahnya terkena penyakit kanker. Selama dua tahun Wiliam mencari investor mulai dari bos hingga teman-teman lamanya. Namun sayang sangat sulit menemukannya bahkan ada yang mencibirnya dengan mengatakan bahwa impiannya ketinggian.

Setelah mendapatkan suntikan dana dari investor dan juga bos ditempat kerjanya. Kini Tokopedia juga telah mendapatkan suntikan dana dari berbagai investor seperti East Ventures tahun 2010, CyberAgent Venture di tahun 2011, Beenos di tahun 2012 dan Softbank pada tahun 2013, bahkan pada akhir tahun 2014, Tokopedia mendapatkan kucuran dana untuk modal sebesar 100 Juta Dollar dari Softbank Internet.

2. Ferry Unardi -Traveloka



Traveloka merupakan perusahaan yang menyediakan layanan untuk pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online. Ferry Unardi, merupakan salah satu pendiri traveloka yang juga menjabat sebagai CEO. Ferry mendirikan Traveloka bersama dua rekannya yaitu: Derianto Kusuma, dan Albert pada tahun 2012. Ide untuk membangun Traveloka muncul disaat Ferry merasa kerepotan ketika harus membeli tiket pesawat untuk pulang ke Padang dari Amerika Serikat.

Keputusan ferry untuk keluar dari zona nyaman ternyata justru membawa peruntungan. Dirinya menjadi salah satu dari tiga orang teknopreneur Indonesia yang berpengaruh di Asia. Karena aplikasi pelayanan transportasi miliknya banyak yang berminat termasuk warga dari mancanegara yang tinggal di Asia.

3.  Nadiem Markarim – GO-JEK


Perusahaan satu ini didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2011, di mana beliau terinspirasi dari tukang ojek yang sering menghabiskan waktu untuk menunggu penumpang di pangkalan. Hal tersebutlah yang membuat beliau membuat GOJEK, sebuah perusahaan startup transportasi berbasis online. Pada awal kemunculannya GOJEK bekerja sama dengan para tukang ojek pangkalan dengan tiga jasa yang ditawarkan, yaitu GO-RIDE (transportasi motor), GO-SHOP (jasa berbelanja), dan yang terakhir ada GO-SEND (jasa pengantaran barang).

4.  Achmad Zaky -CEO Bukalapak.com



Pria kelahiran Sragen Jawa Tengah ini memang sejak duduk dibangku sekolah dasar menyukai dunia IT. Ketekunannya dalam dunia Teknologi pun dia seriusi dengan melanjutkan studinya di Jurusa Teknik Informatika di ITB, bahkan di semester pertama dia mendapatkan IPK 4,00. Selain prestasi akademis, pria kelahiran 24 Agustus 1986 ini juga aktif di organisasi, dia bahkan menjadi salah satu pencetus lahirnya Global Student Think-Tank di ITB. Zaky juga mendirikan Entrepreneur Club ITB yang kemudian dikenal dengan Technoentrepreneur Club (TEC ITB). Ia pun aktif di Amateur Radio Club (ARC) ITB.

Karena keaktifannya dalam bidang organisasi, Zaky pernah ditawarkan mengerjakan software quickcount pemilu dengan nilai 1,5 juta untuk sebuah stasiun televisi nasional. Setelah lulus dari ITB, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia. Tak hanya itu Zaky juga pernah mencoba peruntungan dalam bisnis kuliner mie ayam namun bangkrut. Hingga dia trauma untuk membuka usaha lagi.

Namun rasa trauma Zaky pupus ketika dia memiliki keinginan untuk membuat sesuatu yang lebih bermanfaat bagi banyak orang. Ia ingin memajukan dunia UKM lewat dunia maya bidang keahliannya. Ia pun membuat code base Bukalapak.com dalam waktu dua bulan. Namun sayang saat ia memasarkan kepada para pedagang di mall responnya hanya sedikit. Respon bagus justru berasal dari pedagang kecil yang meminta bantuan agar barang dagangannya bisa laku. Sejak saat itu Zaky pun memfokuskan diri untuk menjualkan barang dagangan para UMKM secara online.

Dan kini perkembangan Bukalapak pun sangat pesat, lebih dari 10.000 pedagang yang bergabung di Bukalapak sehingga mengundang para investor untuk menanamkan modalnya di Bukalapak seperti 500 Startups, Gree venBatavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group. Dan kini Pendiri CEO Bukalapak ini masuk ke dalam tiga Teknopreneur berpengaruh di Asia.


5.  Adi Kusma - BIZNET



Pria kelahiran 19 Juni 1976 ini memang memiliki kecintaan dan minat yang besar terhadap dunia teknologi sehingga mendorongnya untuk menempuh pendidikan tinggi di Oregon State Univesrity jurusan Industrial and Manufacturing Engineering di tahun 2000.Setelah lulus dia mencari pengalaman dengan bekerja sebagai  system programmer di Software House International. Sekembalinya  ke tanah air, Adi diminta untuk meneruskan bisnis keluarga di bidang manufacturing namun karena ingin mandiri dia justru memutuskan membuka bisnis sendiri. Dengan membangun bisnis internet karena sesuai dengan passionnya.

Berbekal tabungannya, sejumlah US$ 5 juta, Adi mendirikan PT. Supra Primatama Nusantara yang bergerak di bidang jasa penyedia jaringan internet yang dia beri nama Biznet. Bukan lah mudah bagi Adi untuk membuka jaringan internet di Indonesia, karena infrastruktur yang masih terbatas dan tergantung dari Telkom. Meski begitu, Adi memutuskan untuk membangun jaringan kabel optiknya sendiri.

Selain itu Adi juga terbilang berani dalam memutuskan harga premium yang terlampau mahal namun dengan jaminan tersedianya akses internet yang cepat dan berkualitas. Kini Jaringan Biznet  telah tersedia di lebih dari 90 kota dan total panjang kabel Fiber Optic juga telah mencapai 18.000 km. Pada tahun 2017, Biznet juga merencanakan untuk membangun sekitar 3.000 – 4.000 KM jaringan Biznet Fiber untuk mencakup lebih banyak area di Indonesia



References

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Technopreneurship