Apa Itu Technopreneurship
Nama : I Putu Dhiandika Aditya Permana
NIM : 2105551123
Mata Kuliah : Technopreneurship
Nama Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Technopreneur adalah perpaduan dari dua kata technology dan entrepreneur yang dapat diartikan adalah bisnis berbasis teknologi. Technopreneur tentang bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi sedang berkembang pesat menjadi sebuah peluang bisnis. Technopreneur bukan berbicara tentang ‘penemuan’ namun berbicara soal ‘inovasi’ dalam rangka menggapai kesuksesan.
Technopreneur adalah perpaduan dari dua kata technology dan entrepreneur yang dapat diartikan adalah bisnis berbasis teknologi. Technopreneur tentang bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi sedang berkembang pesat menjadi sebuah peluang bisnis. Technopreneur bukan berbicara tentang ‘penemuan’ namun berbicara soal ‘inovasi’ dalam rangka menggapai kesuksesan.
Saat ini, istilah technopreneur dikenal bagi seorang pengusaha startup atau bisnis rintisan yang memanfaatkan teknologi sebagai basis bisnisnya. Menurut Entrepreneur yang kini sedang populer adalah mengenai teknologi yang sedang sangat diminati dan terus diteliti adalah kecerdasan buatan, augmented reality, blockchain, the internet of things, 3D printing, big data, cloud computing, dan masih banyak lagi.
Secara garis besar, teknopreneurship sebenarnya merupakan bagian dari enterpreneurship. Namun, dalam prakteknya technopreneur lebih memanfaatkan teknologi sebagai core utama bisnis. Sementara enterpreneur lebih menedepankan transaksi konvensional berupa barang atau jasa. Selain itu, tingkat persaingan juga bisa menjadi perbedaan antara enterpreneur dan technopreneur. Hal ini terjadi karen biasanya seorang technopreneur menawarkan ide baru atau substitusi dari produk konvensional dimana tingkat persaingan pasarnya masih rendah.
Beberapa manfaat yang membuat technopreneurship penting adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan lapangan kerja
Bisnis startup yang semakin banyak bermunculan merupakan hasil dari technopreneurship.
Startup-startup ini tentu menciptakan lapangan kerja baru karena kebutuhannya akan sumber daya manusia untuk mengoperasikan bisnis.
Oleh karena itu, technopreneurship memiliki dampak besar dalam mengurangi jumlah pengangguran dan menyelesaikan masalah kesulitan menemukan lapangan kerja.
2. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal
Startup berbasis teknologi dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar kita.
Contohnya, berbagai startup ojek dan taksi online yang menyelesaikan masalah kesulitan menemukan kendaraan umum.
Dengan teknologi mereka, kini sangat mudah untuk memanggil kendaraan umum untuk transportasi sehari-hari.
Startup tersebut pun tidak diragukan lagi telah menyerap banyak sumber daya manusia yang tergabung sebagai mitra dan memberikan mereka kesempatan akan kualitas hidup yang lebih baik.
3. Diversifikasi dan desentralisasi bisnis
Pemanfaatan teknologi mutakhir sebagai basis bisnis yang diciptakan seorang technopreneur mampu memberikan kesempatan bagi orang-orang tanpa peduli jarak.Kini, remote working atau kerja jarak jauh tak lagi asing dan justru semakin terfasilitasi.
4. Perkembangan teknologi
Technopreneurship adalah salah satu pendorong perkembangan teknologi serta inovasi.
Perusahaan-perusahaan yang diciptakan oleh technopreneur visioner terus menerus berusaha mengembangkan teknologi agar menjadi lebih efisien dan bermanfaat setiap harinya.
5. Peningkatan ekonomi
Dengan terbukanya lapangan baru, tentu saja technopreneurship dan bisnis berbasis teknologi adalah salah satu penyokong ekonomi negara.
Perkembangannya yang cepat mengundang banyak investor yang memberikan suntikan dana sebagai bentuk dukungan bisnis masa kini yang bermanfaat.
6. Mendorong kewirausahaan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, technopreneurship adalah aplikasi entrepreneurship yang menitikberatkan penggunaan teknologi.Oleh karena itu, dengan terus berkembangnya technopreneurship, orang-orang akan semakin tergerak untuk juga berusaha memulai bisnisnya sendiri.
Keuntungan Menjadi Terchnopreneur
1.Tidak Membutuhkan Modal Besar
Dalam dunia technpreneur, modal yang paling berharga adalah ide awal, kemudian dari ide tersebut dilakukan eksekusi dengan cara membuat minimum viable product (MVP) sebagai uji pasar.
Seluruh eksekusi ini biasanya dimulai dari tahap startup, sehingga bisa dilakukan hampir tanpa modal. Anda hanya butuh menemukan team yang terdiri dari CoFounder, CFO, CTO, dan bussines development yang bersedia untuk dibayar menggunakan saham.
2.Tidak Perlu Kantor yang Besar
Bisnis berbasis teknologi umumnya bisa dikerjakan dimana saja, asalkan ada laptop/PC dan koneksi internet. Team yang mendukung pun bisa diatur untuk bekerja secara remote dari rumah masingmasing, jadi menghemat biaya sewa gedung untuk operasional bisnis di awalawal perusahaan berkembang.
3.Berpotensi Mendapatkan Valuasi Besar
Meski baru menjadi trend beberapa dekade terakhir, perusahaan startup teknologi saat ini sudah banyak yang sukses dari segi valuasi. Bahkan, perusahaan teknologi seperti Gojek, Tokopedia, atau Traveloka saat ini sudah berhasil melampaui perusahaan konvensional yang sudah berjalan puluhan tahun.
4.Bisa Dimulai Dari Rumah
Tahukah Anda jika perusahaan raksasa sekelas Apple, Microsoft, Google, atau Amazon awalnya hanya dimulai dari garasi rumah? technopreneurship adalah soal pinsip dan inovasi, sehingga perusahaan teknologi memang sesederhana itu untuk awal mulanya, karena yang dibutuhkan sebatas produk prototype (MVP) yang bisa beroperasi.
sumber refrensi :
- Apa Itu Technopreneurship dan Mengapa Ini Begitu Penting? - Glints Blog
- Apa Itu Technopreneurship? Yuk, Kenali Peluang & Contohnya - Qwords
Komentar
Posting Komentar